News & Research

Reader

Ekspor Batubara Melorot, Laba Bersih ADRO di 1Q24 Anjlok 18,3% Jadi USD374,35 Juta
Thursday, May 02, 2024       10:28 WIB

Ipotnews - Selama tiga bulan pertama tahun ini, PT Adaro Energy Indonesia Tbk () hanya membukukan laba bersih USD374,35 juta atau anjlok 18,27 persen dibandingkan dengan capaian di Kuartal I-2023 yang sebesar USD458,04 juta.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Kamis (2/5), total pendapatan usaha di Kuartal I-2024 sebesar USD1,44 miliar atau mengalami penurunan 21,74 persen dibandingkan dengan perolehan di sepanjang kuartal pertama 2023 yang mencapai USD1,84 miliar.
Penurunan pendapatan usaha terutama dipengaruhi oleh ekspor batubara kepada pihak ketiga di Kuartal I-2024 yang melorot 27,92 persen menjadi USD1,11 miliar dari realisasi di Kuartal I-2023 yang sebesar USD1,54 miliar.
Seiring dengan penurunan pendapatan tersebut, jumlah beban pokok pendapatan di Kuartal I-2024 tercatat menurun 24,21 persen (year-on-year) menjadi USD815,11 juta, sehingga laba bruto selama tiga bulan pertama tahun ini menjadi USD627,7 juta atau merosot 17,79 persen (y-o-y).
Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan untuk periode berakhir 31 Maret 2024 sebesar USD532,54 juta atau mengalami penurunan 19,51 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 sebesar USD661,59 juta.
Dengan adanya beban pajak penghasilan di Kuartal I-2024 yang sebesar USD106,43 juta, maka laba periode berjalan yang dibukukan menjadi USD426,11 juta atau menurun 18,96 persen (y-o-y). Adapun besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Kuartal I-2024 senilai USD374,35 juta atau merosot 18,27 persen (y-o-y).
Per 31 Maret 2024, total ekuitas justru tercatat meningkat 5,13 persen (year-to-date) menjadi USD7,79 miliar, terutama dipengaruhi oleh peningkatan jumlah saldo laba yang belum dicadangkan sebesar 1,55 persen (y-t-d) menjadi USD5,23 miliar.
Hingga akhir Kuartal I-2024, tercatat mampu menekan total liabilitas hingg 12,75 persen (y-t-d) menjadi USD2,67 miliar, namun masih didominasi oleh kewajiban jangka pendek yang mencapai USD1,7 miliar.(Budi)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru